Selasa, 28 Februari 2012

Roadshow Eagle Awards 2011 “Bagimu Indonesia”

Eagle Awards Documentary Competition (EADC) adalah sebuah acara yang mengajak partisipasi anak-anak muda untuk tetap kritis terhadap apa yang terjadi di sekitarnya melalaui film dokumenter dan mengupayakan dialog yang sehat bagi inisiatif-inisiatif perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik di masa depan; ataupun EADC ini adalah sebuah kompetisi film documenter bagi kalangan pemula. Acara yang diadakan oleh Metro TV ini telah memasuki tahun ke-7 sejak pertama kali muncul di tahun 2005 dengan menampilkan tema-tema yang berbeda di tiap tahunnya. Dan pada tahun ini tema yang diangkat oleh EADC ialah “Bagimu Indonesia”. Di tahun ke-7 ini pula pelaksanaan EADC tidak lagi terfokus pada satu topik, namun melalui tema “Bagimu Indonesia” EADC 2011 terfokus pada 5 topik yaitu: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, Kesejahteraan sosial dan Kemanusiaan.
Bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Broadcasting UMB, sekitar 400 peserta pun memadati Auditorium Tower UMB yang berada di lantai 7. Beragam peserta pula yang hadir dalam acara ini, mulai dari kampus-kampus lain sekitar Jakarta seperti kampus Bina Sarana Informatika, Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, maupun kampus-kampus diluar Jakarta pun hadir dan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di sekitar Jakarta Barat turut pula meramaikan acara Roadshow Eagle Awards 2011 ini. “Animo para peserta dari dalam maupun luar kampus sangat besar untuk acara ini bahkan peserta yang mendaftar telah melebihi kuota dari Auditorium kami sendiri. Dan, saya sangat salut kepada sekolah-sekolah yang telah datang ke acara ini maupun mendaftar untuk acara ini dengan semangat ala anak muda yang mereka punya,” tutur Mega F Yohana selaku ketua pelaksana acara Roadshow Eagle Awards di Jakarta tersebut.
Roadshow Eagle Awards ini berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama merupakan Coaching Clinic yang dimoderatori oleh Prita Laura dengan narasumber M. Abduh Aziz, yang juga Kepala Sekolahnya Eagle Awards, dan Don Bosco Salamun, yang juga Pemimpin Redaksi Metro TV. Coaching Clinic sendiri merupakan workshop pembuatan proposal dokumenter Eagle Awards. Dalam workshop ini akan diberikan materi berupa bagaimana mengumpulkan data, mengambil sudut pandang yang unik dan membuat alur cerita secara global. Kedua narasumber pun sedikit menceritakan dan berbagi pengalaman mereka dalam penggarapan film dokumenter serta memberikan tips-tips bagi peserta dalam membuat film dokumenter yang baik dan berbobot bagi pemula. Dan dalam sesi pertanyaan di sesi pertama banyak peserta yang hadir untuk tak segan melayangkan pertanyaan kepada kedua narasumber tersebut mengenai serba-serbi film dokumenter.
Untuk sesi kedua merupakan acara pemutaran film dokumenter para finalis Eagle Awards. Ada 5 film yang diputarkan, seperti Sekolah MASTER Anak Jalanan (Finalis 2010) karya Deny Surahman dan Wiguna Satria, Dongeng Ajaib (Finalis 2010) karya Budiyanto dan Elsha Parawira Putri, Di Atas Rel Mati (Finalis 2007) karya Nur Fitriah Hafidz dan Weldi Handoko, Rute Menantang Bahaya (Finalis 2005) karya Ressi Dwiana dan Duma Yanti Theresia, dan Gorila dari Gang Buntu (Finalis 2009) karya Bambang Rakhmanto dan Ryo Hadindra Permana.
Setelah selesai menonton film, acara pun dilanjutkan dengan berbincang (berdiskusi ringan interaktif) kepada para finalis yang hadir seperti Budiyanto, Elsha Parawira Putri, Bambang Rakhmanto, dan Deny Surahman. Para finalis pun menceritakan keluh-kesahnya mereka selama berada di karantina Eagle Awards maupun menceritakan awal mereka ikut dan menemukan ide untuk mengikuti EADC. “Saat berada di karantina, saya belajar semua hal mengenai dunia perfilman dalam waktu kurang dari seminggu. Jujur saja, saya pun buta mengenai dunia perfilman, sampai otak ini retak-retak dijejeli pembelajaran tentang film. Pasca karantina saya pun merasakan hasilnya dari pembelajaran di karantina tersebut,” simpul Budiyanto ketika menjawab pertanyaan salah satu peserta.
Mega juga mengungkapkan kalau keterlibatan HMJ Broadcasting UMB bisa menjalin kerja sama dengan Eagle Award ialah karena berawal dari inisiatifnya sendiri untuk menawarkan kampusnya disinggahi oleh Eagle Awards dalam acara Roadshownya
Para finalis dan pembicara pun berharap dengan adanya Roadshow Eagle Awards 2011 ini bisa memberikan bekal ilmu pengetahuan tentang dunia film dokumenter dan dapat membuka mata tentang film dokumenter sebagai tontonan yang menghibur serta melahirkan sineas-sineas muda berbakat dalam bidang film dokumenter ini. #Mauludi Rismoyo

Minggu, 26 Februari 2012

Reformasi Pendidikan di Tubuh Kampus BSI

“Sepertinya dunia pendidikan kita berjalan seperti oplet, sementara iptek berlari secepat roket”. simpul Naba Aji Notoseputro dalam bukunya The Spirit Of  Change, yang juga Direktur Akademi Bina Sarana Informatika (BSI).
Dari kutipan tersebut sudah terlihat dan terpampang dengan jelas kalau dunia pendidikan di Indonesia itu butuh yang namanya sebuah reformasi. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai ke Perguruan Tinggi pun butuh yang namanya sebuah reformasi pendidikan di dalam tubuh lembaga itu sendiri.
Lalu reformasi seperti apa sih yang diinginkan oleh para masyarakat ataupun kalangan mahasiswa? Memberikan pendidikan yang murah, kah?
“Pendidikan itu mahal harganya. Saya pernah mendengar cerita dari sahabat Rasulullah SAW, kalau kita belajar kepada seseorang itu sama saja kita memberika sekarung gandum kepda orang itu. Jika kalian menginginkan sebuah pendidikan yang murah, ya pasti kualitas sumber daya manusia atau pengajarnya itu sendiri pun akan sama dengan harga pendidikan itu yaitu murah”. ucap Andy Jaya, mahasiswa jurusan Broadcasting kampus BSI cabang Cipulir.
Hal yang berbeda diutarakan oleh Aditya RS, mahasiswa jurusan Broadcasting kampus BSI cabang Salemba 45, komersialisasi pendidikan itu harus segera dibasmi karena jika terus menjamur di tiap tahun akan merugikan rakyat miskin.
 Dan kali ini saya coba mempersempit ruang pendidikan kedalam lingkungan kampus BSI sendiri. Saya pun telah bertanya kepada beberapa mahasiswa mengenai dunia pendidikan di kampus BSI dan berikut komentar dan atau statement dan atau kritik dan saran mereka terhadap kampus BSI:
“Ini mengenai jam perkuliahan yang sesuai dengan apa yang dibayar oleh saya. Saya membayar perkuliahan pagi/siang, tetapi kenapa saya dikasih jadwal kebanyakkan siang/sore? Bukankah sore itu hanya untuk kelas yang membayar perkuliahan malam ataupun untuk para pekerja? Saya hanya menyarankan kepada BSI, jangan pernah mengecewakan kami sebagai mahasiswa di BSI”. kata Wahid, yang juga aktif di Senat Mahasiswa (SEMA) Depok.
“Menjadi seorang kameraman adalah tujuan saya masuk ke dalam jurusan Broadcasting di kampus BSI ini. Mungkin saya menyarankan kepada BSI, untuk jurusan Broadcasting lebih diperbanyak lagi dong praktek-prakteknya supaya jika kita lulus dari BSI itu bisa punya skill agar bisa diterima di salah satu stasiun televisi”. kata Muhammad Lingga, mahasiswa jurusan Broadcasting kampus BSI cabang Salemba 45.
“Di zaman sekarang, saat Negara Indonesia bersaing memberikan tempat untuk sebuah pendidikan yang lebih baik. BSI hadir membuka peluang dengan memberikan pendidikan yang tak kalah dengan universitas lainnya. Dengan biaya pendidikan yang terjangkau, sistem yang tidak mempersulit para mahasiswa, sarana yang kurang lebih melengkapi di tiap-tiap cabangnya dan dididik oleh para dosen yang kompeten dengan didampingin oleh staf-staf yang bertanggung jawab. Dan, dibalik sebuah kelebihan pasti terdapat kekurangan. Tapi, saya melihat BSI berusaha untuk sedikit demi sedikit menutupinya dengan memperbaiki tampilan dari dalam maupun luar. Contohnya ialah mengenai kasus bahwa BSI menyarankan kepada mahasiswa untuk memiliki Laptop masing-masing. Sebaiknya kita pandang hal itu secara positif, karena bukan hanya bentuk fisik Laptop tersebut yang kita butuhkan tetapi kebutuhan-kebutuhan yang diberikan Laptop itu bagi kita dalam memenuhi perbendaharaan ilmu maupun menyelesaikan tugas kita sebagai mahasiswa BSI. karena sesungguhnya keuntungan memang didapat untuk masing-masing individu yang mempunyai Laptop. Lalu, yang masih mengganjal bagi saya adalah mengenai toleransi dosen terhadap mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas atau tidak masuk kuliah itu harus disertai keterangan seperti surat. Ada beberapa contoh dari masalah ini, hanya karna mahasiswa yang kerja dan tidak mendapat dispensasi dari kantornya, mahasiswa tersebut jadi telat mengumpulkan tugas kepada dosen yang bersangkutan. Akhirnya, dosen tersebut tidak menerima semua alasannya. Dan, ada juga dari beberapa dosen BSI yang tidak mau ambil tahu mengenai profesi ataupun status mahasiswanya. Semoga saja ini bisa menambah kesadaran dosen untuk bisa memahami mahasiswanya, memang terkadang mahasiswa cuek tapi bukan berarti mereka tak peduli. Alangkah lebih baiknya jika kita semua yang berada dalam ruang lingkup BSI bisa saling melengkapi”. urai Saldina, ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) BSI.
“Sebagaimana fungsinya sebagai lembaga pendidikan, BSI telah berupaya untuk melahirkan generasi yang mampu ikut bersaing di dunia pendidikan maupun dunia kerja dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan akses yang mudah tentunya. Tapi, saran saya BSI perlu meningkatkan mutu materi di setiap jurusan yang ada, mengingat mahasiswa yang lulus nanti kemungkinan ingin melanjutkan tahap pembelajarannya ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih baik lagi di kampu lain. Karena memang di BSI tidak tersedia gelar lanjutan untuk semua jurusan dan karena materi yang masih dirasa kurang itu lah maka mahasiswa perlu melakukan penyesuaian materi dengan beban Sistem Kredit Semester (SKS) yang tidak sedikit. Rasanya waktu belajar di BSI jadi terasa percuma dan hanya dinilai sebagai batu loncatan oleh para mahasiswa yang melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi lagi, kecuali BSI menyediakan study untuk gelar yang lebih tinggi juga. BSI pun juga jangan hanya mampu menambah cabang di setiap wialayah tapi juga perlu menjaga fasilitas penunjang yang lebih layak untuk beberapa kampus cabang tertentu, sehingga mahasiswa merasa nyaman. Dan saran saya (lagi) untuk BSI,coba untuk lebih meningkatkan perhatiannya kepada mahasiswa yang berprestasi di jalur akademik maupun non akademik, sehingga mahasiswa lebih terpacu untuk belajar dan tidak menutup kemungkinan untuk mahasiswa yang berpotensi tersebut menjadi lebih semangat membawa harum nama kampus BSI di jalur-jalur prestasi lainnya. Terakhir dari saya, semoga di kedepan harinya BSI bisa menghasilkan generasi yang lebih berkualitas”.  tutur Ratih, yang juga aktif di UKM Teater BSI.
So, semoga dengan adanya suara yang sedikit dari para mahasiswa ini bisa diperhatikan, dirasakan, dibaca, dan didengar oleh petinggi-petinggi BSI untuk sebuah perubahan di tubuh kampus BSI yang lebih baik lagi di kedepan harinya. (Mauludi Rismoyo)

Kamis, 23 Februari 2012

Power of Rupiah di UNKRIS

Acara menarik tersaji di Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) pada tanggal 6 Oktober 2010. Acara yang bertajuk Power of Rupiah “Aksi Kecil Harapan Besar” ini merupakan acara aksi social berupa penggalangan dana yang bertujuan untuk membantu memberantas kemiskinan di dunia.
Kemiskinan disini bukan hanya kemiskinan soal harta tapi juga kemiskinan tentang pendidikan. Acara ini terselenggara berkat dukungan dari Global Peace Festival. Global Peace Festival sendiri datang ke Indonesia dengan tujuan memberikan bantuan baik secara moral maupun moril.
 Tak hanya di UNKRIS, acara Power of Rupiah ini diselenggarakan di 50 kampus yang ada di Indonesia. Sebelum mendatangi Indonesia, Global Peace Festival sudah memberikan partisipasinya untuk memberantas kemiskinan kepada Negara-negara lain. Selesai dari acara yang berlangsung pada tanggal 6 ini, tepat pada tanggal 16 Oktober 2010 merupakan aksi nyata dari acara yang berlangsung pada tanggal 6 tersebut.
Global Peace Festival dan pihak yang terlibat dalam acara Power of Rupiah akan memberikan 1 set perlengkapan komputer, buku, dan alat tulis-menulis kepada anak jalanan. Acara ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa/i UNKRIS, serta hadir pula wakil ketua Global Peace Festival, James Poon, dan anak-anak SMA yang diundang oleh ketua pelaksana.  Acara ini gratis, tapi setiap yang datang ke acara ini mesti menyisihkan uang jajannya untuk disumbangkan kepada yang berhak menerimanya.
Dengan adanya acara seperti ini, sang ketua pelaksana Power of Rupiah “Aksi Kecil Harapan Besar”, Andi Muhammad Reza, berharap semua Warga Negara Indonesia punya jiwa social yang tinggi agar terbebasnya Negara kita ini (Indonesia) dari kemiskinan. “Sisihkan lah uangmu meskipun seratus rupiah karena itu akan berarti buat mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.” Ucap Andi. MauMau 

Senin, 20 Februari 2012

Persipura menang tipis atas Tim All Star

Musim sepakbola Indonesia 2010/2011 resmi ditutup dengan pertandingan bertajuk “Perang Bintang” antara sang kampiun Liga Indonesia musim ini yaitu Persipura Jayapura melawan Tim All Star Indonesia Super League (ISL). Tim “Mutiara Hitam”, julukan Persipura, berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2 - 1.
Bertanding di Stadion Mandala, markas Persipura, pada Rabu (29/6/2011) sore WIT itu, dua gol kemenangan Persipura dicetak oleh playmaker mereka asal Liberia, Zah Rahan. Sedangkan gol Tim All Star  dicetak oleh bek sayap Timnas Indonesia dan Sriwijaya FC, Muhammad Ridwan.
Dalam pertandingan ini, tuan rumah Persipura tertinggal terlebih dahulu lewat gol Muhammad Ridwan. Proses gol berawal dari umpan silang striker tim Persiba Balikpapan, Aldo Barreto, dengan control bola yang baik Muhammad Ridwan menyisir dari sisi kiri pertahanan tim “Mutiara Hitam” berhasil lepas dari bayang-bayang bek Ortizan Solossa dan menceploskan tendangan dengan kaki kirinya yang bersarang di pojok kiri gawang Persipura yang dikawal oleh kiper dari Korea Selatan, Yoo Jae Hon. Persipura pun tertinggal 0 - 1 dari tim yang para pemainnya dibentuk dan terpilih oleh para pecinta sepakbola di Indonesia melalui polling SMS.
Persipura sempat membalas gol lewat striker, Titus Bonay, namun naas gol dianulir oleh wasit Jimmy Napitupulu yang memimpin jalannya pertandingan tersebut.
Enam menit menjelang turun minum babak pertama akhirnya Persipura bisa menyamakan skor lewat aksi Zah Rahan. Bermula dari kerja sama satu duanya dengan Ortizan Solossa di dalam kotak penalti, Zah Rahan menggiring bola hasil umpan Ortizan ke pertahanan Tim All Star dan tanpa kesulitan ia menyontek bola tersebut ke dalam gawang Tim All Star.
Babak pertama pun berakhir dengan skor 1 – 1.
Di babak kedua, jual beli serangan diperagakan oleh kedua tim yang berujung dengan lahirnya gol buat Tim “Mutiara Hitam”. Zah Rahan menjadi aktor untuk kedua kalinya dan memastikan timnya keluar sebagai pemenang.
Di menit 82, saat umpan sang kapten Persipura, Boaz Solossa, diterima dengan baik oleh Zah Rahan dan menusuk ke daerah kotak penalti, lalu dengan dinginnya ia menempatkan bola di tiang jauh gawang kawalan Kurnia Meiga.
Hasil 2 – 1 pun bertahan sampai peluit dibunyikan wasit. Dan kemenangan tersebut disambut riang gembira oleh nyanyian ribuan suporter Persipura yang memadati stadion tersebut. Kembang api pun menjadi penghias diatas langit malam kota Jayapura.
Di ujung laga, dilakukan penyerahan trofi Piala Presiden oleh Agum Gumelar, selaku Ketua Komite Normalisasi, kepada Boaz Solossa sebagai simbolis juara ISL 2010/2011. (Mauludi Rismoyo)   

Sabtu, 18 Februari 2012

PERCAYA DIRI

Kepercayaan diri seseorang merupakan hasil dari kemampuan kita membaca dan berbicara pada diri sendiri. Dari kemampuan itulah, kita bisa memiliki sikap yang disebut dengan percaya diri. Dan dari situ juga, kemudian kita dapat berkembang dengan kepercayaan diri.
Proses seseorang dapat membaca dan berbicara pada diri sendiri, berawal dari kesadaran ketika kita merasa bersalah. Di saat kita merasa bersalah, rekaman alam sadar dan bawah sadar kita pun mulai menggentayangi diri kita. Disini lah, kata hati kita berbicara dan mengoreksi apa kesalahan kita. Jika kita terlalu banyak mengkritik diri biasanya akan menyebabkan kita tidak percaya diri lagi karena selalu menyalahkan diri kita sendiri. Lain halnya, kalau kita melepaskan belenggu tersebut dan tetap memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Karena dengan percaya diri yang tinggi, kita tidak akan terlalu khawatir dengan masalah yang menimpa kita, lalu kita mempunyai sebuah kemampuan untuk mengambil segala resiko terhadap apapun yang dilakukannya.
Seorang psikolog mengatakan bahwa setiap aspek dalam kehidupan kita baik itu kebahagiaan, kesuksesan, kreatifitas, dan hubungan dengan orang lain tergantung dari sifat percaya diri yang kita miliki. Orang yang memiliki percaya diri akan merasa baik dan terlihat baik, serta menjadi manusia yang efektif dan produktif.
Dengan percaya kita dapat menghormati diri sendiri, lalu percaya dengan kemampuan yang kita miliki, kemudian bangga dengan diri sendiri, dan dapat mengambil dan memutuskan sesuatu tanpa ragu-ragu.
Lalu, bagaimana cara membangun rasa kepercayaan diri itu?
Jawabannya adalah dengan menerima diri kita sendiri tatkala ketika belum berubah. Ketika kita tahu dan bisa menerima, maka kita akan merasa lebih baik. Setelah kita merasa lebih baik, maka kita dapat melakukan banyak hal yang positif tentunya.
Maka dari itu, marilah kita membangun rasa percaya diri kita dan jangan pernah malu dengan kemampuan yang kita miliki. Raihlah kesuksesan dengan memiliki kemampuan, potensi, bakat, dan percaya diri (Come On). (Mauludi Rismoyo)

Kamis, 16 Februari 2012

Pemimpin

Pemimpin merupakan seorang tokoh yang dipercaya oleh rakyat untuk memimpin suatu tempat. Seorang pemimpin memang merupakan orang dengan jabatan tertinggi di suatu tempat. Lalu, apakah dengan dia yang punya jabatan tinggi bisa semaunya menjalankan roda organisasi dengan kemauannya dia saja tanpa mempedulikan rakyatnya? Tentu saja jawabannya, TIDAK. Bagaimana pun seorang pemimpin itu seharusnya bisa melayani umatnya. Kepeduliannya terhadapa rakyat haruslah lebih tinggi ketimbang ego yang ia punya layaknya sebagai pemimpin.
Sebelum ia terpilih menjadi pemimpin, ia pasti punya segudang rencana untuk dapat terpilih atau mempromosikan dirinya menjadi seorang pemimpin didalam tempatnya. Rakyat pun menimbang dan memilih mana pemimpin yang layak dipilih untuk menjadi pemimpin mereka. Ketika sudah ada yang terpilih dan layak menjadi pemimpin maka ia harus melaksanakan dan menjalankan amanah dan pekerjaan rumah tersebut dengan baik, jujur, dan memuaskan rakyat. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka kelak Allah SWT akan mempertanyakan kepemimpinannya tersebut di hari akhir.
Lalu, apakah hanya orang yang mempunyai gelar tertinggi dalam pendidikannya yang bisa menjadi seorang pemimpin? Dan jawabannya, TIDAK. Sesungguhnya disaat kita lahir ke dunia ini pun, kita semua sudah dibekali jiwa kepemimpinan oleh Allah SWT.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah:30).
Di dalam ayat tersebut dibeberkan secara jelas, kalau sesungguhnya manusia itu adalah khalifah dan seorang khalifah itu adalah seorang pemimpin. Dan di ayat tersebut pun malaikat pernah memberi sebuah argumentasi kepada Allah, akan tetapi Allah menegaskan kembali kalau sesungguhnya manusia itu adalah seorang khalifah atau pemimpin yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk membuat dunia ini menjadi tentram dan sejahtera.
Siapakah pemimpin yang patut kita contoh? Jawabanya adalah Nabi Muhammad SAW. Di dalam buku “100 Orang yang Berperan Besar di Dunia” pun mencantumkan nama paling pertama dan di posisi teratas sebagai orang yang berperan besar di dunia adalah Nabi Muhammad SAW. Dan memang hanya Dia orang yang patut kita contoh sebagai pemimpin.
Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang tangguh. Sifatnya yang pantang menyerah dalam menyebarkan agama Islam ke seluruh kaum di tempat tinggalnya adalah salah satu dari beberapa sifat positif yang Dia miliki.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.” (Ibrahim:24-25).
Dalam ayat tersebut menjelaskan ataupun bisa dibilang jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang tangguh seperti Rasulullah SAW harus diibaratkan seperti pohon yang akar, batang, dan buahnya seimbang. Andai kata, akar itu sebagai akidah atau ikatan kita terhadap Allah SWT yang telah menjadikan kita sebagai pemimpin di dunia ini; lalu, batang sebagai ibadah atau amalan kita kelak kita menjalankan sebuah roda organisasi yang dijalankan oleh seorang pemimpin; dan yang terakhir, ialah buah sebagai hasil atau akhlak seorang pemimpin akan terlihat pada akhirnya.
Dan itu lah yang ada dari diri Rasulullah SAW, Dia pernah dicaci, dimaki, dilempari oleh batu tapi Dia tidak menyerah terhadap keadaan malah Dia lebih semangat lagi karena itu adalah amanat yang diberikan oleh Allah SWT olehnya dan keadaan tersebut yang membuat Dia untuk mencerahkan rakyatnya sehingga menimbulkan sebuah hasil yang positif pada rakyatnya agar terhindar dari jalan yang sesat.
Dan janganlah kamu menjadi pemimpin yang lemah seperti dalam Surat Ibrahim ayat 26: “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi;tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun”.
So, mulai dari sekarang dan saat ini juga coba tanamkan sifat-sifat positif yang ada dalam diri Rasulullah seperti Sidiq atau benar, Amanah atau dapat dipercaya, Fathonah atau cerdas, Tabligh atau menyampaikan, agar kita bisa menjadi pemimpin yang tangguh dalam berorganisasi maupun tangguh dalam kepercayaan kita kepada Allah. Dan jangan pernah menyerah jika kamu merasa gagal dalam kepemimpinanamu ketika kamu menjadi pemimpin. Tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan, dan itu yang terjadi oleh Nabi Muhammad SAW di zamannya.
(Mauludi Rismoyo)   

Pemerasan Calo Terhadap Pembeli

Oleh: Mauludi Rismoyo ( 42090893 )

Jakarta, 12 Mei 2008
Calo merupakan orang yang bertindak sebagai penyelamat bagi orang lain tapi bisa juga bertindak sebagai penyebab kekesalan bagi orang lain. Maksudnya, sebagai penyelamat bagi orang lain ialah ketika seseorang itu sedang ingin menonton sebuah pertandingan sepak bola tapi sudah lama menunggu antrean ternyata tiket sudah habis dan disinilah calo datang sebagai sosok “super hero” untuk menyelamatkan penonton yang sudah jauh-jauh dari rumah dengan niat menonton dan mendukung tim kesayangannya bertanding.
Calo menawarkan harga yang amat sangat jauh berbeda dari harga tiket aslinya tapi kalau sudah niat, harga berapa pun siap dibayar asal orang itu bisa menonton dan mendukung tim kesayangannya secara langsung. Namun disisi lain penyebab kekesalan orang terhadap calo ialah karena dia yang sengaja membeli tiket dengan jumlah banyak tanpa sepengetahuan si penjaga loket tiketnya.
Di Indonesia sudah banyak berkeliaran para calo, mungkin calo bisa juga dijadikan opsi sebagai profesi yang akan terus turun temurun dilakukan oleh warga Negara kita. Identitas calo memang dipungkiri kita tidak bisa dibedakan. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak yang berwajib untuk bisa menghentikan peredaran calo yang ada di Indonesia ini.
SR (19) merupakan mahasiswa Universitas Swasta ternama yang ada di Jakarta, dia pernah menjadi pemerasan kekejaman calo. Kejadiannya berlangsung 2 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 12 Mei 2008, ketika dia dan 3 orang temannya datang ke Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta untuk menyaksikan pertandingan bulu tangkis. Saat itu di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta tengah berlangsung kejuaraan “Thomas Cup & Uber Cup”. Mereka berempat tinggal di Bekasi. Di saat ingin membeli tiket yang dipenuhi juga desakan para masyarakat Indonesia yang antusias ingin menonton, naas menimpa SR dan 1 orang temannya. Mereka berdua tidak mendapatkan tiket karena tiket juga sudah habis. Beruntung bagi 2 orang teman dari SR yang sukses mendapatkan tiketnya.
Diketahui ternyata yang awalnya mereka berempat terbagi menjadi dua. Jadi saat 2 temannya SR yang mengantre itu beda antreannya. Dua teman dari SR segera masuk ke stadion dan meninggalkan SR dan 1 orang temannya. Saat itu SR dan 1 temannya bingung harus kaya gimana lagi karena tiket pun tidak ada dan pertandingan akan segera dimulai, dan SR pun sempat berpikiran untuk pulang ke rumah.
“Tiba-tiba saya melihat sosok orang yang memiliki tampang kriminal, dan ternyata benar bahwa ia adalah seorang calo. Dan saya langsung menghampirinya dan menanyakan soal tiket” ucap SR. “Saya terkejut ketika calo tersebut bilang kalau harga satu tiketnya itu Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dari harga awalnya Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah).” Lanjutnya.
Saat SR tanyai seperti itu si calo berujar kalau tiketnya sudah ada yang pesan. Dan disini SR yang awalnya ragu untuk membeli akhirnya dia berusaha untuk mendapatkan tiketnya  walaupun diketahui harganya naik lima kali lipat dikarenakan sudah niat untuk menonton dan mendukung pebulu tangkis nasional kita. Lalu SR dan temannya diajak muter-muter ga jelas oleh si calo tersebut dan akhirnya SR mendapatkan tiket tersebut.
“Saya memang tidak suka terhadap sikap calo yang dengan gampangnya meninggikan harga. Tapi disini saya rela menghabiskan duit berapapun karena saya sudah niat menonton pertandingan bulu tangkis itu.” Ucapnya ketika saya wawancarai.
Di akhir wawancara saya dengan SR, SR berpesan “Jika anda yang ingin menyaksikan pertandingan bulu tangkis ataupun sepak bola cobalah untuk memesan tiket terlebih dahulu entah itu via Online atau via ATM. Jika tidak bisa dengan cara itu, coba anda datang lebih pagi dari jam pertandingannya dan usahakan untuk membawa uang lebih, takutnya anda tertimpa musibah seperti saya.”

Rabu, 15 Februari 2012

MUSIK KRETAMASI

Jakarta, 8 Januari 2010
“Ga ada musik ga akan asik”. Kutipan ini memang sangat cocok bagi seluruh lapisan masyarakat dunia. Hampir setiap hari bahkan setiap jam maupun menit atau detik masyarakat dunia selalu bisa mendengarkan musik. Bahkan, musik telah menjadi sebuah hobi buat para masyarakat dunia.
Banyak acara-acara musik yang ditampilkan di televisi. Ada yang menampilkan acara musik  sebagai hiburan, ada juga yang menampilkan acara musik sebagai penggalangan dana buat korban bencana alam, dan ada juga yang menampilkan acara musik sebagai ajang kreatifitas bagi para masyarakat pecinta musik.
Dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Bina Sarana Informatika (BSI) mengadakan sebuah acara musik yang bertemakan KRETAMASI (Kreatifitas dan Talenta Mahasiswa BSI) yaitu sebagai ajang kreatifitas atau wadah bagi kalian yang suka musik. Acara ini diadakan di tempat parkir kampus BSI cabang Kramat 18 pukul 12.00 WIB. Semula, acara akan diadakan di depan kampus tapi berhubung cuaca saat itu sedang hujan jadi mereka berpindah ke area parkir kampus.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan sebuah kreatifitas para mahasiswa BSI yang suka akan musik. Karena di acara ini para mahasiswa BSI yang punya band atau bisa bermain salah satu instrument musik bisa berbaur dengan kami para UKM Musik.” Ucap Bayu Rizkihanto sebagai ketua pelaksana pada cara tersebut.
Acara musik KRETAMASI ini menampilkan sebanyak 10 band. Seperti yang tadi disampaikan oleh Bayu, dalam 1 band yang tampil itu selalu ada salah satu dari anggota atau pengurus UKM Musik sehingga rasa kebersamaannya dan kekompakkannya antara UKM Musik dengan mahasiswa lain begitu baik.
“Saya berharap kepada para mahasiswa BSI yang punya bakat apa saja, coba asah dan kembangkan lagi bakatnya. Dan khusus untuk yang punya bakat musik, kalian bisa metumpahkan bakat kalian itu ke UKM Musik.” Tutur Bayu
Di akhir sela wawancara saya dengan Bayu, Bayu berharap “UKM Musik tetap terus maju dan selalu bisa membuat acara-acara musik lain yang berkualitas di mata mahasiswa BSI.”
(Mauludi Rismoyo)

Selasa, 14 Februari 2012

Mengenang 2 Tahun Tragedi Situ Gintung

Masih ingat kah anda dengan peristiwa situ gintung? Peristiwa jebolnya tanggul danau situ gintung pada hari Jumat, 27 Maret 2009, sekitar pukul 03.00 WIB itu benar-benar di luar dugaan. Bagaimana tidak diluar dugaan, saat warga yang sedang tertidur lelap tiba-tiba mereka dikejutkan dengan air bah menghantam mereka. Kalau sedikit mengingat atau menengok kebelakang dengan peristiwa situ gintung sungguh sangat miris buat kita mengingatnya terutama warga yang menjadi saksi peristiwa tersebut.
Dan, pada hari Minggu, 27 Maret 2011 bertempat percis disamping tanggul danau situ diadakannya acara “Mengenang 2 Tahun Situ Gintung”. Acara ini dimulai pukul 09.00 – 14.00 WIB dengan serangkaian acara seperti pemutaran film kilas balik tragedi jebolnya tanggul situ gintung, pidato oleh Bapak Suair selaku ketua Forum Pemberdayaan Situ Gintung, lalu sambutan dari Bapak Imam Santoso selaku ketua Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWC), dan acara ini pun dimeriahkan oleh penampilan marching band dan juga tari saman oleh para mahasiswi kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah fakultas dakwah.
Acara “Mengenang 2 Tahun Tragedi Situ Gintung” ini cukup banyak dikunjungi oleh warga sekitar Situ Gintung, Ciputat Tangerang Selatan. Acara ini pula turut dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan dan para insan pers online serta pers televisi.
Tujuan diadakannya acara ini sendiri adalah untuk sebagai peresmian perbaikkan tanggul situ gintung serta perbaikkan jalan sekitar yang masih tampak kurang baik. Akibat yang diterima setelah bencana jebolnya tanggul tersebut ialah menghancurkan sekitar 5 km dan merusak 3 desa. Dan nampak bila anda ke situ gintung ialah terdapatnya tugu sebagai simbol duka warga situ gintung oleh walikota Tangerang Selatan sekaligus untuk membangkitkan semangat warga situ gintung untuk kembali semangat menjalani aktifitas serta melupakan kejadian 2 tahun lalu.
Imam Santoso mengungkapkan untuk segera benar-benar memperbaiki tanggul tersebut dengan harapan supaya tidak terjadi lagi peristiwa 2 tahun lalu. “Untuk mencegah air yang meluap dari Situ, kami akan membuat sebuah gendongan atau penahan ditiap sisi tanggul jadi hanya limbah rumah tangga saja yang akan mengalir ke tanggul tersebut.” ucapnya.
Rencananya juga Situ Gintung dan Tugu Kehormatan Situ Gintung akan sedikit diubah konsep menjadi wahan hiburan karena sejak kemunculan Tugu tersebut banyak anak-anak sekolah yang nongkrong di Tugu tersebut setelah pulang sekolah.
Dalam acara ini hadir pula sebuah forum yang memang baru dibuat oleh warga sekitar Situ Gintung yang diberi nama Forum Pemberdayaan Situ Gintung. “Forum ini memang kami buat setelah kejadian yang kami alami pada 2 tahun lalu dan semoga tidak terjadi lagi peristiwa seperti itu untuk kedepannya. Dan dengan terbentuknya forum ini diupayakan kepada warga bisa lebih peka dan menyayangi lingkungan tempat tinggal kita.” kata Suair.
Tugas sepenuhnya dalam perbaikkan tanggul ini merupakan tugas dari tim BBWC tapi Pak Suair berkata kalaupun kami disuruh untuk terlibat dalam perbaikkan tanggul kami siap membantu. “Setidaknya kami ingin terlibat untuk menjaga, merawat, dan mengurus tanggul tersebut.” harapnya. (Mauludi Rismoyo)

“Liverpool Lepas Meireles?”

Raul Meireles merupakan gelandang rekrutan Liverpool pada paruh kedua di musim lalu (Liga Inggris 2010/2011). Kehadirannya menambal kekosongan setelah Javier Mascherano berlabuh ke Barcelona. Berkat kehadirannya pun dapat mengisi kuasa di lini tengah saat sang kapten Steven Gerrard absen karena cedera. Kedatangannya pun langsung menarik perhatian fans The Reds, julukan Liverpool, saat mencetak beberapa gol penting untuk memberi kemenangan bagi tim Liverpool. Dan ia pun bersinar disaat ia belum genap setahun berada di Anfield, markas Liverpool.
Namun meski bersinar di paruh musim lalu, awan mendung mulai menghinggapi benak dalam diri Meireles. Ia dihadapkan pada ketidakpastiannya berada di Anfield untuk musim depan. Gelandang asal Portugal ini rumornya bakal dilepas kubu The Reds pada bursa transfer musim ini. Liverpool pun membandrol harga 13,5 juta pound atau sekitar Rp 186 miliar buat yang berminat mendapatkan servis pemain berkepala plontos ini.
Langkah ini terpaksa dilakukan kubu Liverpool agar dapat menyeimbangkan dana keuangan klub dan juga karena kelebihan stok pemain gelandang tengah. Saat ini Liverpool memiliki beberapa gelandang seperti Steven Gerrard, Lucas Leiva, Christian Poulsen, dan gelandang belia semacam Jay Spearing serta kubu The Reds pun baru saja mendapatkan Jordan Henderson dengan harga 20 juta pound dari Sunderland. Liverpool sendiri memang sudah berencana untuk menjual Christian Poulsen, karena tidak maksimal dan dianggap pembelanjaan gagal untuk musim lalu, dan Alberto Aquilani, yang kini tengah dipinjamkan ke Juventus, tetapi sulit dilakukan lantaran mereka kurang laku di pasaran. Belakangan ini pun dikabarkan kalau Liverpool juga tengah mengincar gelandang Blackpool, Charlie Adam.
Meireles pun terpaksa dikorbankan dari pihak The Reds lantaran dia memiliki nilai jual tinggi dibandingkan Poulsen maupun Aquilani. Keputusan ini sangat mengandung kontroversi mengingat mantan pemain FC Porto ini dinilai menjadi pembelian yang berhasil bagi Liverpool dan berhasil menyihir perhatian para Liverpudlians lewat permainannya. Terlebih lagi, Meireles baru saja terpilih menjadi Pemain Terbaik pilihan fans pada tahun ini.
Salah satu klub yang berminat untuk membeli Meireles adalah Juventus. Klub Seri-A Italia itu dikabarkan akan menyiapkan pemainnya, Felipe Melo, untuk dapat ambil bagian dalam kesepakatan antara kedua klub. Namun secara tegas Liverpool menolak tawaran klub asal kota Turin itu. Selain tidak tertarik kepada Melo, kubu The Reds masih mempertimbangkan tawaran setiap tim yang ingin membayarnya secara tunai.
Selain Meireles, pemain lainnya yang juga bakal dijual adalah striker muda, David Ngog. Masalah gaji yang terlalu besar (sebesar 40 ribu pound) menjadi alasan utama klub untuk melepasnya. Terlebih lagi Ngog jarang dimainkan pelatih Kenny Dalglish.
Penjualan pemain menjadi jalan keluar yang harus ditempuh Liverpool guna menyeimbangkan rencana pembelian pemain. Dan dapat mensinergikan antar kualitas pemain yang ada di skuad Liverpool. Pada bursa transfer musim ini, Dalglish meminta kepada manajemen klub untuk melakukan pembelian beberapa pemain. Diantara yang diincar Dalglish adalah Gael Clichy (Arsenal), Charlie Adam (Blackpool), Juan Mata (Valencia), dan Stewart Downing (Aston Villa). (Mauludi Rismoyo)       

Senin, 13 Februari 2012

KICK ASS

Film mengenai superhero kembali hadir di layar bioskop anda. Ada yang beda dengan superhero yang akan tayang di bioskop ini. Biasanya kita kenal superhero itu dengan kemampuan supernya yang dapat mengalahkan lawan seperti Peter Parker yang menjadi Spiderman, lalu ada yang menjadi Batman, serta yang menjadi Superman, dan banyak lagi. Tapi lain halnya buat Dave Lizewski yang nekat menjadi seorang superhero bernama Kick Ass. Kenapa dibilang nekat? Karena Dave tak memiliki kekuataan super ataupun kemampuan beladiri.
Cerita ini berawal dari seorang remaja yang bertempat tinggal di New York, Amerika Serikat, bernama Dave Lizewski, yang diperankan oleh Aaron Johnson. Dave dibesarkan dengan banyak membaca buku-buku komik superhero. Secara terus menerus ia membaca komik superhero, terpecik keinginan Dave untuk menjadi seorang superhero yang nantinya bisa memberantas para penjahat serta digaungi penggemar. Tapi keinginan Dave tidak berjalan dengan mulus. Ia yang hanya seorang manusia biasa dan tidak mempunyai kemampuan beladiri harus rela tubuhnya dihajar oleh para penjahat. Kejadian yang dialami Dave ternyata beredar luas di internet.
Dave yang menamakan diri sebagai superhero Kick Ass tenyata mendapat perhatian banyak orang, serta tak banyak pula yang mengikuti jejaknya. Dave atau Kick Ass menjadi panutan semua orang. Setelah melihat dari video-video yang beredar di internet, akhirnya terlecut semangat seorang ayah yang bernama Damon MaCready, yang diperankan oleh Nicholas Cage, serta anaknya yang bernama Mindy, yang diperankan oleh Chloe Moretz, unutk membantu sekaligus bergabung dengan Kick Ass. Tak lain dan tak bukan tujuan dari Kick Ass, Damon MaCready, dan Chloe Moretz, hanya satu yaitu memberantas mafia yang kejam, yang dipimpin oleh Frank D’amico.
Film yang disutradarai oleh Matthew Vaugn ini dijamin akan menyenangkan dan seru buat anda yang nonton. Rencananya film ini akan muncul di layar bioskop anda tanggal 16 April 2010. So, jangan sampe kaga nonton ya film ini. (Mauludi Rismoyo)

Minggu, 12 Februari 2012

KERETA AC EKONOMI IS THE REAL TRAIN

Kereta api menjadi alat transportasi yang telah mendarah daging buat para masyarakat Indonesia. Kereta api yang ada dari zaman penjajahan dahulu sampai zaman modern sekarang telah banyak mengalami perubahan. Dan, kereta api AC Ekonomi hadir dengan keunggulan yang lebih diantara kereta-kereta yang ada di Indonesia serta menjawab kritikkan dari masyarakat luas yang menginginkan kereta yang aman, nyaman, dan juga cepat.
Sebelum kereta AC Ekonomi ini muncul, masyarakat (khususnya yang berada di daerah JABODETABEK) mengenal kereta Ekonomi biasa. Kereta Ekonomi biasa ini memang menawarkan jasanya dengan cukup baik yaitu memberikan harga karcis yang murah (hanya Rp. 1.500) tapi tak didukung dengan pelayanan keamanan yang baik.
Buktinya saja banyak barang-barang yang hilang akibat tangan-tangan jahil seseorang yang sangat merugikan bagi pihak penumpang. Toh, buat penumpang kereta ini benar-benar menjaga barang serta sikap anda agar tidak dilirik oleh para pencopet.
Tapi, lain halnya buat anda penumpang yang menggunakan jasa kereta AC Ekonomi, karena akan dijamin pelayanan keamanan serta pelayanan anda menggunakan kereta tersebut akan baik. Kereta AC Ekonomi ini digerakkan dengan tenaga listrik yang didalamnya terdapat AC (Air Conditioner), kipas angin di tiap gerbongnya, tempat duduk yang nyaman, serta pintu yang otomatis. Pedagang yang suka berkeliaran tidak akan anda temui ketika berada di kereta ini, berbeda ketika anda berada di kereta Ekonomi biasa. “Saya merasakan kenyamanan ketika naik kereta (AC Ekonomi) ini” ucap seorang ibu.
Selain itu, anda tidak perlu takut kecopetan karena keamanan di kereta AC ini benar-benar ketat. Masinis yang ada di kereta AC lebih ketat ketimbang masinis yang ada di kereta Ekonomi serta masinis di kereta AC lebih banyak daripada masinis di kereta Ekonomi. Bagi penumpang yang naik kereta AC tapi dia tidak punya karcis, sang masinis langsung menegornya lalu menyuruh sang penumpang tersebut untuk membeli karcis denda seharga Rp. 10.000.
Lain kejadiannya lagi andai ada seorang penumpang yang salah membeli tiket, sang masinis menyuruh penumpang tersebut untuk segera turun di stasiun terdekat. Begitulah kinerja dari masinis yang ada di kereta AC, tapi lain halnya kinerja dari masinis untuk kereta Ekonomi karena masinis yang ada di kereta tersebut hanya punya satu dalam satu kereta, maka tak heran apabila masinis tersebut agak tidak memperdulikan penumpangnya yang tidak mempunyai karcis.
Meskipun harga yang dikenakan untuk menaiki kereta AC ini 3x lipat (harga kereta AC Ekonomi Rp. 4.500) dari harga kereta Ekonomi biasa, tapi tetap tak mengurangi minat  masyarakat untuk memakai jasa kereta AC Ekonomi ini.
Toh, lebih baik mahal dengan kenyamanan serta keamanan yang baik ketimbang murah tapi kualitas tidak baik.
Kereta AC Ekonomi akan sepenuhnya memberikan fasilitas-fasilitas yang baik dan memberikan kenyamanan buat penumpangnya.
Good Train Good Way. (Mauludi Rismoyo)

JAM KARET Sekedar Budaya atau Penyakit Menular???

“Aduh..!! Di mading tertulis jam 8 ternyata sampai jam 9 pun acara belum dimulai juga. Kebangetan!! Kalo gitu mah gue ga usah datang pagi-pagi deh.” Ucap si X.
“Haha.. Udah kebiasaan kali, sob” celetuk si Y.
Gimana rasanya coba jika anda menjadi si X? Pastinya ga enak, kan! Nah inilah budaya yang selama ini katanya sudah melekat erat pada diri masyarakat kita yaitu budaya Jam Karet. Budaya jam karet yang sudah melekat tanpa disadari atau tidak oleh masyarakat Indonesia ini mengarah pada sifat-sifat yang negatif yaitu tidak membangun menuju kemajuan, menunda-nunda pekerjaan, tidak disiplin terhadap peraturan yang sudah berlaku, dan kurang menyadari betapa pentingnya waktu dalam kehidupan sehari-hari kita.
Walaupun sebenarnya masyarakat kita tidak semuanya seperti itu (tepat waktu), tetapi  sayangnya mayoritas masyarakat kita adalah orang yang bertipe seperti ini. Jadi mau tidak mau budaya jam karet ini akan terus melekat erat pada diri kita.
Kalau saja kita bisa memanfaatkan waktu kita tanpa membuangnya percuma, itu akan menjadi lebih baik buat kita. Pekerjaan kita bisa segera terselesaikan sebelum waktunya, urusan kita bisa cepat kelar tanpa tergesa-gesa itu jika kita dapat menghargai waktu semaksimal mungkin. Bayangkan jika kita selalu molor waktu, semuanya bisa tidak maksimal, pikiran bisa saja tak terkoneksi dengan baik akibat capek terlebih dahulu di jalanan.
Saya pernah melihat salah satu video di Youtube, di video itu menggambarkan kehidupan sehari-hari yang dalam video itu menyebutkan kalau dalam sehari ada kurun waktu 8 jam untuk kita melakukan beberapa kegiatan. Bayangkan jika 8 jam itu masih dikurangi lagi dengan kelalaian kita akibat tidak bisa memanage waktu. Kita pun tak tahu berapa menit atau berapa jam kah dalam sehari kita seenaknya mengulur-ulurkan waktu. So, inilah pentingnya peranan kalian untuk bisa memanfaatkan dan memanajemenkan waktu kita dalam sehari.
Lain halnya lagi dengan cerita yang terjadi pada teman saya. Dia adalah mahasiswi perguruan tinggi swasta yang ada di Jakarta Pusat. Sekarang dia semester 3. Dia tipe orang yang tepat waktu. Sewaktu-waktu dia berada di semester 1 dan 2, kampusnya mengadakan seminar ataupun workshop. Dia melihat dengan jelas kapan waktu acara itu akan dimulai. Dia pun datang 15 menit sebelum acara dimulai. Namun perjuangannya yang datang lebih awal dengan harap bisa mendapat pembelajaran yang berharga harus buyar tatkala acara itu ngaret hingga 1 jam. Dan ketika semester 3 ini, apabila kampusnya mengadakan acara seminar atau workshop dia memutuskan unutk datang telat. “Gue ga mau lagi menjadi orang pertama yang datang dan menunggu acara yang diadakan kampus gue, karena gue udah tahu kebiasaan kampus gue” ucapnya.
So, mulai dari sekarang cobalah untuk menghilangkan budaya atau penyakit jam karet ini dan biasakanlah melakukan segala hal dengan tepat waktu. Dengan begitu cap sebagai orang sukses pun bisa ada dan menempel di diri kita, karena orang yang sukses menyadari sekecil apapun waktu itu adalah buah kesuksesan mereka. Maju terus Indonesia-ku janganlah kita sampai tertinggal oleh bangsa-bangsa lain karena hal seperti ini. (MAULUDI RISMOYO)

Kamis, 09 Februari 2012

Setetes Darahmu Adalah Nyawa Bagi Lainnya

Berbagai macam aksi sosial sering kali kita lihat di jalanan ataupun di kampus, yang dilakukan oleh segerombolan orang ataupun mahasiswa yang memiliki jiwa sosialisme tinggi. Aksi penggalangan dana terhadap korban bencana alam merupakan salah satu contoh aksi yang paling sering dilakukan oleh para mahasiswa kita. Dan untuk aksi donor darah sendiri merupakan aksi yang sedikit dilakukan oleh para mahasiswa saat ini. Mendonorkan darah merupakan hal yang praktis tanpa mengeluarkan uang. Dengan mendonorkan darah pula, kita sudah memberikan sebuah bantuan nyata berupa darah bagi orang yang membutuhkan.
Aksi ini pula yang diadakan oleh kampus LP3i cabang Bekasi pada Sabtu, 26 Maret 2011. Acara donor darah ini dimulai dari pukul 08.00 – 12.00 WIB dan memiliki tema “Setetes Darahmu Adalah Nyawa Bagi Lainnya”. Acara ini terbuka untuk umum dan berpartisipasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Acara donor darah ini tak hanya diadakan di kampus LP3i cabang Bekasi saja, tapi di seluruh kampus LP3i yang tersebar di Indonesia. Acara ini pula sekaligus dalam rangka menyambut HUT LP3i ke-22 dan pencapaian rekor MURI untuk bidang Aksi Donor Darah Nasional.
 “Untuk mempromosikan acara ini kami membuat pamflet yang ditempel di majalah dinding (mading), kami pun datang ke tiap-tiap kelas, dan kami juga mempromosikan acara ini lewat radio yang ada di kampus kami“ tutur Viola Deskawati selaku ketua pelaksana acara tersebut.
Terdapat 32 orang yang berpartisipasi untuk mendonorkan darahnya dalam acara ini. “Sebenarnya ada banyak yang ingin mendonorkan darahnya tapi ditolak karena persyaratan yang tidak memenuhi untuk bisa mendonorkan darahnya” ungkap Viola, yang juga aktif di organisasi Society of Inovatif and Creatif English (SICE) kampusnya
“Mudah-mudahan kelak generasi masa depan bangsa kita bisa menumbuhkan rasa jiwa sosial yang besar terhadap saudara (se-tanah air) sendiri. Dan, semoga kampus lain bisa mencoba mengikuti acara donor darah yang kami lakukan.” harapnya. (Mauludi Rismoyo)

“HILANG HANDPHONE!!” Liputan Yang Membawa Duka

Oleh: Mauludi Rismoyo ( 42090893 )

Jakarta, 28 Januari 2010
“Tangan-tangan jahil” selalu berkeliaran mulai di keramaian, di pasar, di bis, dan lainnya. Seolah-olah si “tangan-tangan jahil” ini tak memperdulikan akibatnya bagi dirinya sendiri. Jika ia tertangkap, ia akan dihakimi oleh massa sekitar atau jika ia tidak tertangkap, ia akan merasakan balasannya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Itu pula yang dialami oleh seorang mahasiswa Bina Sarana Informatika cabang Ciledug jurusan Broadcasting semester 5 bernama AYI (nama samaran). Dia menjadi korban si “tangan-tangan jahil” tersebut. Dia kehilangan telepon genggam atau handphone.
Kejadiannya terjadi pada saat dia dan temannya sedang melakukan peliputan untuk mata kuliah Teknik Reportase, ketika itu dia sedang duduk dibangku kuliah semester 4, dimana dia dan temannya sedang meliput sebuah peristiwa “100 Hari Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono” pada tanggal 28 Januari 2010. Saat peristiwa “100 Hari Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono” terjadi aksi demo besar-besaran oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia di Indonesia mulai dari para organisasi islam, para mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berkumpul menjadi satu kesatuan, dan lainnya yang saat itu menuntut agar kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono untuk diberhentikan.
Massa yang berjumlah banyak melakukan longmatch dari Bundarah Hotel Indonesia sampai ke Istana Negara. Ayi dan temannya berada dalam kumpulan massa tersebut. Dan peristiwa hilangnya handphone Ayi terjadi di Monumen Nasional (MONAS) saat dia dan temannya berisitirahat. Saat mereka berdua istirahat tiba-tiba terjadi kericuhan. Lalu, bergegas lah semua massa yang berada di daerah itu dan banyak juga para wartawan yang langsung ke tempat kejadian kericuhan tersebut. Ayi yang saat itu bertugas sebagai cameraman dalam mengerjakan tugasnya langsung bergegas kesana juga. Disaat dia sedang memngambil gambar kericuhan tersebut dengan cara high angle tiba-tiba ada yang merogoh kantung celananya dan hilanglah handphone merk Huawei miliknya. Kerugian yang ditaksir oleh Ayi sekitar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah).
“Hal yang di luar dugaan apa yang dialami oleh saya. Saya mengira yang berada di sekitar kerumunan kericuhan tersebut adalah wartawan semuanya, jadi saya tak terlalu menghiraukan orang-orang yang berada di samping saya ketika saya sedang mengambil gambar kericuhan tersebut. Tapi dugaan saya salah dan memang sebelumnya tidak ada antisipasi dini yang dilakukan oleh saya.” Ucap Ayi saat diwawancarai oleh saya.
Di akhir wawancara antara saya dengan Ayi, Ayi ingin memberikan sedikit tips untuk menghindari apabila anda sedang melakukan sebuah peliputan dalam keadaan ramai. “Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar anda, menyimpan barang bawaan yang dianggap anda penting ke dalam tas, dan selalu berhati-hati.” Ujarnya.

Rabu, 08 Februari 2012

AKSI ANTI KORUPSI BSI BEKASI

Di televisi kita banyak sekali melihat berita atau kasus tentang korupsi dan suap yang dilakukan oleh para petinggi Negara kita. Kasus korupsi dan suap nampaknya sudah menjadi hal yang lumrah di negeri kita tercinta ini, seperti pepatah bilang “Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya” mungkin itu ungkapan yang cocok buat para koruptor karena para petinggi Negara hanya memanfaatkan jabatan mereka untuk kepentingan individu maupun kelompok. Dan, ujung-ujungnya rakyat geram lalu berdemo di jalan maupun tengah-tengah kota hanya untuk memprotes apa yang dilakukan oleh petinggi Negara tersebut dan mempertegas kalau rakyat tidak diam terhadap kasus korupsi dan suap tersebut.
Hal ini yang dilakukan pula oleh para aliansi mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) cabang Bekasi. Para aliansi ini terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat BSI dan Senat Mahasiswa (SEMA) BSI cabang Bekasi. Selasa, 19 Oktober 2010, bertempat di depan kampus BSI cabang Bekasi mereka menyuarakan orasinya.
Para aliansi itu menyuarakan kekesalannya terhadap Pemerintah Kota (PEMKOT) Bekasi terutama sosok Walikota Bekasi, Bapak Mochtar Muhammad. Peristiwa yang terjadi ialah penyuapan PEMKOT Bekasi terhadap Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Jawa Barat senilai 400 juta yang diambil dari anggaran pembelanjaan daerah (APBD). Alasan dari kasus penyuapan itu karena Kota Bekasi ingin mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
Naas memang apa yang sekarang dialami Kota Bekasi, padahal di tahun ini Kota Bekasi mendapatkan Piala Adipura, dimana piala tersebut didapat karena penilaian sebagai kota terbersih se-Jawa Barat tapi nyatanya politik didalamnya tidak sebersih Kota-nya. Aksi orasi ini rencananya ingin dilanjutkan didepan gedung PEMKOT BEKASI tapi sayang aksi orasi mereka sudah tercium oleh para instansi PEMKOT BEKASI dan mereka mengubah haluan untuk berjalan mendatangi kampus UNISMA serta berencana membakar ban di tengah jalan. Dalam aksi ini pula dihadiri oleh Imam Fauzi. Ia adalah Menteri Komunikasi Badan Eksekutif Maahasiswa (BEM) BSI.
Ketua SEMA cabang Bekasi, Ridho, berharap agar kasus suap ini segera dibersihkan dan dituntaskan oleh para pengadil jangan sampai kasus ini menjamur untuk kedepannya. Para aliansi mahasiswa BSI cabang Bekasi menyatakan sikapnya untuk segera menangkap dan mengadili pelaku penyuapan tersebut, dan mengusut tuntas tindak pidana korupsi di Kota Bekasi. (Mauludi Rismoyo)

Selasa, 07 Februari 2012

GUCI

Bila anda berjalan-jalan ke Tegal, jangan pernah anda lewatkan tempat wisata yang satu ini. Namanya Pemandian Air Panas Guci. Objek wisata ini tak kalah dengan tempat pemandian air panas lainnya, loh. Di Guci ini, air panasnya langsung turun dari mata air dan dijamin deh khasiatnya buat kamu yang terkena penyakit kulit. Meskipun setiap air panas mengandung belerang tapi di Guci ini belerangnya tidak berbau dan tidak berwarna. Konon ceritanya pula, air terjun yang panas tersebut berasal dari salah satu wali songo yang menancapkan tongkatnya ke tanah untuk mencari air kepada penduduk setempat. Lokasi objek wisata ini berada di kaki Gunung Slamet, tepatnya di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Di tempat ini pula terbagi menjadi 2 pemandian air panas, ada yang terbuka dan ada juga yang tertutup. Tarif yang dikeluarkan untuk masuk ke objek wisata ini juga terbilang murah, hanya Rp. 8.000/orang. Disekitar tempat pemandian terdapat penjual makanan khas Tegal, seperti Sate Kambing dan Sate Kelinci. Disana juga terdapat penjual souvenir-souvenir khas Guci. Anda juga akan terkesan ketika berada di Guci karena terdapat banyak hamparan kebun sayur-sayuran. So, bagi yang suka berlibur jangan sampai ditinggalin nih tempat yang satu ini. (Mauludi Rismoyo)

karnaval yang sepi

Acara karnaval yang diadakan kampus Bina Sarana Informatika cabang Jatiwaringin terlihat sepi. Acara ini berlangsung 3 hari yaitu pada tanggal 27-29 September. Di acara karnaval ini Senat Mahasiswa (SEMA) Jatiwaringin, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Karate, dan UKM Badaris membuka stand yang bertujuan agar mahasiswa baru bisa ikut bergabung ke dalam organisasi mereka. Tapi tak banyak para mahasiswa baru yang berminat untuk bergabung ke organisasi mereka. Dalam acara ini diramaikan juga dengan penampilan dari UKM Paduan Suara dan UKM Musik serta band dari para mahasiswa BSI Jatiwaringin. Antusiasme yang diharapkan para mahasiswa baru untuk menonton serta meramaikan acara ini tidak terasa, malahan para mahasiswa lama yang begitu antusias menyaksikan pertunjukan band yang ditunjukkan oleh teman-temannya. (Mauludi Rismoyo)

Senin, 06 Februari 2012

TIMNAS INDONESIA PAYAHHH!!!


Pupus sudah harapan timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2011 setelah semalam (06/01/09) timnas Indonesia harus takluk pada kualifikasi dari Oman dengan skor 1-2 pada kualifikasi Piala Asia 2011 .
Bertanding di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Indonesia harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol pemain depan Oman, Fawzi Basheer, sebelum disamakan oleh Boaz Salossa dan diakhiri gol Ismail Sulaiman untuk Oman. Hasil mengecewakan ini membuat timnas Indonesia berada di posisi ke-4 alias juru kunci.
Dari hasil 5 kali bermain Indonesia hanya bisa mengemas 3 poin, hasil dari 3 kali imbang serta 2 kali kalah dan tanpa pernah merasakan satu pun kemenangan. Walaupun masih menyisakan 1 pertandingan lagi, Indonesia dipastikan tersingkir karena tidak dapat bersaing dengan tim yang posisi dan poinnya lebih baik. Lain halnya bagi tim lawan, Oman, yang mengoleksi poin 7, hasil dari 2 kemenangan dan sekali bermain imbang serta 2 kekalahan.
Dengan mengoleksi poin 7, Oman masih berpeluang masuk putaran final Piala Asia karena masih menyisakan 1 pertandingan terakhir yang sangat menentukan. Oman pun sukses mempermalukan timnas Indonesia dihadapan pendukungnya sendiri serta sukses membuat timnas Indonesia tidak lolos putaran final Piala Asia 2011 yang berlangsung di Qatar. Kemenangan Oman sekaligus membayar kegagalannya di pertemuan pertama melawan Indonesia, dimana waktu itu Oman tampil sebagai tuan rumah tetapi pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0 alias kacamata. Ini merupakan kegagalan pertama timnas Indonesia untuk bisa tampil di Piala Asia karena semenjak 1996 Indonesia merupakan tim langganan yang masuk ke Piala Asia.
Dengan kekalahan ini pula, kursi kepelatihan timnas akan berganti karena sang pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo, resmi dipecat setelah habis masa kontraknya untuk menukangi timnas.
Benny Dollo yang dalam pertandingan itu menurunkan formasi 4-3-3 dengan trisula di depan Bambang Pamungkas, Boaz Salossa, dan Budi Sudarsono yang diharapkan dapat memberikan ancaman terhadap lini pertahanan Oman justru tampil sebaliknya, loyo serta minim kreasi. Hal sebaliknya justru dialami tim lawan, Oman, tampil lepas serta agresif membuat lini pertahanan Indonesia yang dikomandani Charis Yulianto cs. kocar-kacir membendung serangan lini depan Oman yang dikomandani Fawzi Basheer cs.
Di menit 15 babak pertama, sebuah tendangan dilepaskan Al Housni Hassa namun masih bisa dimentahkan oleh panjaga gawang Indonesia, Markus Harisson. Bahkan 20 menit pertama, para pemain Indonesia begitu sulit menembus pertahanan Oman yang dikomandani oleh Mohammed Rabia Jamaan, sampai pada puncaknya Boaz mendapat kartu kuning karena emosi. Di menit 31 akhirnya tim lawan sukses memimpin 1-0 lewat gol Fawzi Basheer. Berawal dari tendangan bebas, yang sebelumnya pelanggaran dilakukan Isnan Ali, bola disundul Fawzi Basheer ,yang tanpa pengawalan dan unggul tinggi badan, sukses menembus jala Markus Harisson.
Indonesia memang sangat lemah dalam kondisi set piece seperti ini dikarenakan koordinasi lini belakang saat menghadapi set piece ini kurang. Pergantian pertama di babak pertama yang dilakukan Bendol, biasa dia dipanggil, memasukan Musafry menggantikan Budi Sudarsono. Masuknya Musafry tidak memberi pengaruh apapun di lini depan Indonesia bahkan timnas Indonesia harus bermain setengah lapangan karena begitu dominannya para pemain lawan. Sesekali menyerang pada menit 41, berawal dari corner kick umpan Firman Utina mengarah kepada Bambang Pamungkas namun sayang tandukan Bambang Pamungkas berhasil diamankan oleh penjaga gawang Oman, Ali Al-Habsi, yang merupakan kiper cadangan klub Liga Inggris, Bolton Wanderess.
Aksi pertama BP, sapaan akrab Bambang Pamungkas, yang gagal coba dilanjutkan para pemain timnas Indonesia lainnya dan puncaknya di akhir babak pertama Indonesia sukses menyamakan kedudukan lewat Boaz Salossa. Gol ini berawal dari umpan yang dilepaskan Ponaryo Astaman mengarah kepada Boaz Salossa lalu dengan aksi individunya, Boaz sukses memperdaya lini belakang tim lawan dan melepaskan tendangan keras ke arah kiper tim lawan dan koyaklah gawang tim lawan. Walaupun di babak pertama penguasaan bola dipegang tim lawan tetapi Indonesia sukses membuat Oman kocar-kacir pada menit akhir babak pertama.
Jalannya babak kedua hampir sama seperti babak pertama, tim lawan lebih dominan dalam penguasaan bola serta Indonesia hanya bisa mengandalkan serangan balik. Oman kembali unggul pada menit 52 ialah Ismail Sulaiman yang membuat Oman unggul. Dengan aksi individunya melewati Charis Yulianto dan Isnan Ali, Ismail Sulaiman sukses mengoyak gawang Markus Harisson. Oman yang semenjak babak pertama menyerang melalui sisi sayap kanan maupun kiri pertahanan Indonesia hampir menambah kedudukan di babak kedua andai saja tandukan Yaqoob Abdul Karim tidak melayang tipis di gawang Markus.
Setelah unggul 2-1 Oman mengendorkan serangannya dan hanya memperbanyak penguasaan bola. Ketika tim lawan yang sudah mengendorkan serangannya justru timnas Indonesia tidak memanfaatkannya untuk menyerangnya. Sampai pada puncaknya di menit akhir babak kedua, kejadian unik terjadi nampak suporter Indonesia masuk ke lapangan kemudian berlari dan menggiring bola ke arah gawang lawan sampai akhirnya ia diringkus oleh petugas kepolisian. Inikah potret kekecewaan seorang suporter kepada tim kesayangannya karena tidak bisa menembus lini pertahanan tim lawan.
Sampai pada akhirnya wasit Muhammad Saleh Subkhidin, yang memimpin jalannya pertandingan meniup peluitnya tanda pertandingan selesai dan Indonesia secara tragis takluk di kandang sendiri oleh Oman dengan skor 2-1.
Hasil mengecewakan timnas senior Indonesia lengkap sudah setelah sebelumnya timnas U-23 dan timnas U-19 mengalami kegagalan yang sama dengan seniornya. Sebelumnya timnas U-23 harus tersingkir secara memalukan di babak penyisihan dalam perhelatan akbar SEA Games yang berlangsung di Laos. Kemudian timnas U-19 juga harus tersingkir dalam babak penyisihan Piala Asia U-19. (Mauludi Rismoyo)

Susunan Pemain

Indonesia: Markus Horison; Charis Yulianto, Isnan Ali/M. Roby, Nova Arianto, Christian Warobay; Syamsul Bachri, Firman Utina, Ponaryo Astaman; Boas Salossa, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono/TA Musafry.

Oman: Al Habsi Ali Abdullah; Mohammed Rabia Jamaan, Mohammed al Balushi, Al Mukhaini Saad Suhail Juma, Al Gheilani Hassan/Hashim Saleh; Basheer Fawzi, Ismail Sulaiman, Ahmed Hadid, Al Housni Hassa; Yaqoob Abdul Karim, Qosim Said Sanjoor