Di televisi kita banyak sekali melihat berita atau kasus tentang korupsi dan suap yang dilakukan oleh para petinggi Negara kita. Kasus korupsi dan suap nampaknya sudah menjadi hal yang lumrah di negeri kita tercinta ini, seperti pepatah bilang “Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya” mungkin itu ungkapan yang cocok buat para koruptor karena para petinggi Negara hanya memanfaatkan jabatan mereka untuk kepentingan individu maupun kelompok. Dan, ujung-ujungnya rakyat geram lalu berdemo di jalan maupun tengah-tengah kota hanya untuk memprotes apa yang dilakukan oleh petinggi Negara tersebut dan mempertegas kalau rakyat tidak diam terhadap kasus korupsi dan suap tersebut.
Hal ini yang dilakukan pula oleh para aliansi mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) cabang Bekasi. Para aliansi ini terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat BSI dan Senat Mahasiswa (SEMA) BSI cabang Bekasi. Selasa, 19 Oktober 2010, bertempat di depan kampus BSI cabang Bekasi mereka menyuarakan orasinya.
Naas memang apa yang sekarang dialami Kota Bekasi, padahal di tahun ini Kota Bekasi mendapatkan Piala Adipura, dimana piala tersebut didapat karena penilaian sebagai kota terbersih se-Jawa Barat tapi nyatanya politik didalamnya tidak sebersih Kota-nya. Aksi orasi ini rencananya ingin dilanjutkan didepan gedung PEMKOT BEKASI tapi sayang aksi orasi mereka sudah tercium oleh para instansi PEMKOT BEKASI dan mereka mengubah haluan untuk berjalan mendatangi kampus UNISMA serta berencana membakar ban di tengah jalan. Dalam aksi ini pula dihadiri oleh Imam Fauzi. Ia adalah Menteri Komunikasi Badan Eksekutif Maahasiswa (BEM) BSI.
Ketua SEMA cabang Bekasi, Ridho, berharap agar kasus suap ini segera dibersihkan dan dituntaskan oleh para pengadil jangan sampai kasus ini menjamur untuk kedepannya. Para aliansi mahasiswa BSI cabang Bekasi menyatakan sikapnya untuk segera menangkap dan mengadili pelaku penyuapan tersebut, dan mengusut tuntas tindak pidana korupsi di Kota Bekasi. (Mauludi Rismoyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar