Senin, 06 Februari 2012

TIMNAS INDONESIA PAYAHHH!!!


Pupus sudah harapan timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2011 setelah semalam (06/01/09) timnas Indonesia harus takluk pada kualifikasi dari Oman dengan skor 1-2 pada kualifikasi Piala Asia 2011 .
Bertanding di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Indonesia harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol pemain depan Oman, Fawzi Basheer, sebelum disamakan oleh Boaz Salossa dan diakhiri gol Ismail Sulaiman untuk Oman. Hasil mengecewakan ini membuat timnas Indonesia berada di posisi ke-4 alias juru kunci.
Dari hasil 5 kali bermain Indonesia hanya bisa mengemas 3 poin, hasil dari 3 kali imbang serta 2 kali kalah dan tanpa pernah merasakan satu pun kemenangan. Walaupun masih menyisakan 1 pertandingan lagi, Indonesia dipastikan tersingkir karena tidak dapat bersaing dengan tim yang posisi dan poinnya lebih baik. Lain halnya bagi tim lawan, Oman, yang mengoleksi poin 7, hasil dari 2 kemenangan dan sekali bermain imbang serta 2 kekalahan.
Dengan mengoleksi poin 7, Oman masih berpeluang masuk putaran final Piala Asia karena masih menyisakan 1 pertandingan terakhir yang sangat menentukan. Oman pun sukses mempermalukan timnas Indonesia dihadapan pendukungnya sendiri serta sukses membuat timnas Indonesia tidak lolos putaran final Piala Asia 2011 yang berlangsung di Qatar. Kemenangan Oman sekaligus membayar kegagalannya di pertemuan pertama melawan Indonesia, dimana waktu itu Oman tampil sebagai tuan rumah tetapi pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0 alias kacamata. Ini merupakan kegagalan pertama timnas Indonesia untuk bisa tampil di Piala Asia karena semenjak 1996 Indonesia merupakan tim langganan yang masuk ke Piala Asia.
Dengan kekalahan ini pula, kursi kepelatihan timnas akan berganti karena sang pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo, resmi dipecat setelah habis masa kontraknya untuk menukangi timnas.
Benny Dollo yang dalam pertandingan itu menurunkan formasi 4-3-3 dengan trisula di depan Bambang Pamungkas, Boaz Salossa, dan Budi Sudarsono yang diharapkan dapat memberikan ancaman terhadap lini pertahanan Oman justru tampil sebaliknya, loyo serta minim kreasi. Hal sebaliknya justru dialami tim lawan, Oman, tampil lepas serta agresif membuat lini pertahanan Indonesia yang dikomandani Charis Yulianto cs. kocar-kacir membendung serangan lini depan Oman yang dikomandani Fawzi Basheer cs.
Di menit 15 babak pertama, sebuah tendangan dilepaskan Al Housni Hassa namun masih bisa dimentahkan oleh panjaga gawang Indonesia, Markus Harisson. Bahkan 20 menit pertama, para pemain Indonesia begitu sulit menembus pertahanan Oman yang dikomandani oleh Mohammed Rabia Jamaan, sampai pada puncaknya Boaz mendapat kartu kuning karena emosi. Di menit 31 akhirnya tim lawan sukses memimpin 1-0 lewat gol Fawzi Basheer. Berawal dari tendangan bebas, yang sebelumnya pelanggaran dilakukan Isnan Ali, bola disundul Fawzi Basheer ,yang tanpa pengawalan dan unggul tinggi badan, sukses menembus jala Markus Harisson.
Indonesia memang sangat lemah dalam kondisi set piece seperti ini dikarenakan koordinasi lini belakang saat menghadapi set piece ini kurang. Pergantian pertama di babak pertama yang dilakukan Bendol, biasa dia dipanggil, memasukan Musafry menggantikan Budi Sudarsono. Masuknya Musafry tidak memberi pengaruh apapun di lini depan Indonesia bahkan timnas Indonesia harus bermain setengah lapangan karena begitu dominannya para pemain lawan. Sesekali menyerang pada menit 41, berawal dari corner kick umpan Firman Utina mengarah kepada Bambang Pamungkas namun sayang tandukan Bambang Pamungkas berhasil diamankan oleh penjaga gawang Oman, Ali Al-Habsi, yang merupakan kiper cadangan klub Liga Inggris, Bolton Wanderess.
Aksi pertama BP, sapaan akrab Bambang Pamungkas, yang gagal coba dilanjutkan para pemain timnas Indonesia lainnya dan puncaknya di akhir babak pertama Indonesia sukses menyamakan kedudukan lewat Boaz Salossa. Gol ini berawal dari umpan yang dilepaskan Ponaryo Astaman mengarah kepada Boaz Salossa lalu dengan aksi individunya, Boaz sukses memperdaya lini belakang tim lawan dan melepaskan tendangan keras ke arah kiper tim lawan dan koyaklah gawang tim lawan. Walaupun di babak pertama penguasaan bola dipegang tim lawan tetapi Indonesia sukses membuat Oman kocar-kacir pada menit akhir babak pertama.
Jalannya babak kedua hampir sama seperti babak pertama, tim lawan lebih dominan dalam penguasaan bola serta Indonesia hanya bisa mengandalkan serangan balik. Oman kembali unggul pada menit 52 ialah Ismail Sulaiman yang membuat Oman unggul. Dengan aksi individunya melewati Charis Yulianto dan Isnan Ali, Ismail Sulaiman sukses mengoyak gawang Markus Harisson. Oman yang semenjak babak pertama menyerang melalui sisi sayap kanan maupun kiri pertahanan Indonesia hampir menambah kedudukan di babak kedua andai saja tandukan Yaqoob Abdul Karim tidak melayang tipis di gawang Markus.
Setelah unggul 2-1 Oman mengendorkan serangannya dan hanya memperbanyak penguasaan bola. Ketika tim lawan yang sudah mengendorkan serangannya justru timnas Indonesia tidak memanfaatkannya untuk menyerangnya. Sampai pada puncaknya di menit akhir babak kedua, kejadian unik terjadi nampak suporter Indonesia masuk ke lapangan kemudian berlari dan menggiring bola ke arah gawang lawan sampai akhirnya ia diringkus oleh petugas kepolisian. Inikah potret kekecewaan seorang suporter kepada tim kesayangannya karena tidak bisa menembus lini pertahanan tim lawan.
Sampai pada akhirnya wasit Muhammad Saleh Subkhidin, yang memimpin jalannya pertandingan meniup peluitnya tanda pertandingan selesai dan Indonesia secara tragis takluk di kandang sendiri oleh Oman dengan skor 2-1.
Hasil mengecewakan timnas senior Indonesia lengkap sudah setelah sebelumnya timnas U-23 dan timnas U-19 mengalami kegagalan yang sama dengan seniornya. Sebelumnya timnas U-23 harus tersingkir secara memalukan di babak penyisihan dalam perhelatan akbar SEA Games yang berlangsung di Laos. Kemudian timnas U-19 juga harus tersingkir dalam babak penyisihan Piala Asia U-19. (Mauludi Rismoyo)

Susunan Pemain

Indonesia: Markus Horison; Charis Yulianto, Isnan Ali/M. Roby, Nova Arianto, Christian Warobay; Syamsul Bachri, Firman Utina, Ponaryo Astaman; Boas Salossa, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono/TA Musafry.

Oman: Al Habsi Ali Abdullah; Mohammed Rabia Jamaan, Mohammed al Balushi, Al Mukhaini Saad Suhail Juma, Al Gheilani Hassan/Hashim Saleh; Basheer Fawzi, Ismail Sulaiman, Ahmed Hadid, Al Housni Hassa; Yaqoob Abdul Karim, Qosim Said Sanjoor

Tidak ada komentar: